Ini sebenarnya adalah foto lama cuma baru sempat di posting. Sekali-kali guru dan staf yang bertugas sebagai petugas upacara bendera. Dan waktu itu bertepatan dengan hari guru. Gurunya juga ingin merasakan menjadi petugas upacara bendera biar peserta didiknya bisa mencontoh gurunya.
BATA RINGAN SEDERHANA
BATA RINGAN
Bata adalah salah satu bahan dalam pembuatan konstruksi bangunan terutama untuk bangunan betonan. secara umum banyak jenis-jenis bata yang beredar di pasaran, dari bata tanah liat, batako, batapress dan bata ringan.
Bangunan modern memerlukan bahan yang ringan, kuat dan murah serta praktis, kali ini kami akan sedikit berbagi pengalaman membuat bata ringan dengan bahan-bahan yang mudah kita peroleh dipasaran dan sekitar. Dengan biaya murah kita akan meramu beberapa bahan yang berfungsi menggantikan bahan-bahan khusus pembuatan bata ringan yang sedikit sulit ditemukan di pasaran.
Persiapan utama yaitu busa/foam yang merupakan faktor penting karena berfungsi mengembangkan mortar semen agar mengandung rongga udara di dalam bata ringan. Ciri utama bata ringan adalah mengapung waktu dimasukkan kedalam air karena banyak mengandung udara di dalamnya. Selain itu rongga udara berfungsi penyekat/isolator panas agar tidak merambat masuk.
Bahan baku utama bata ringan adalah semen portland yang dijual umum di pasaran, untuk merek dagang tidak jadi masalah. Tetapi sifat dari mortar semen adalah memerlukan waktu yang lama agar mengeras sempurna sehingga kita memerlukan bahan tambahan lain agar mortar semen lebih cepat mengeras dalam waktu yang singkat. Untuk itu diperlukan Gypsum sebagai bahan campurannya, mortar semen akan mengeras dalam hitungan jam sedangkan Gypsum cuma perlu waktu yang singkat untuk mengeras sekitar 20-30 menit.
Cetakan diperlukan untuk membentuk mortar agar berukuran sesuai dengan keinginan kita, cetakan bisa terbuat dari plastik, triplek, besi, aluminium atau kayu yang semua sisinya bisa di buka. Selain itu juga diperlukan bahan pelapis agar bata ringan yang kita cetak tidak lengket waktu di keluarkan dari cetakan seperti oli bekas, minyak jelantah dll.
Langkah-langkah pembuatan bata ringan sebagai berikut :
1.Bahan pembuat busa.
Busa dapat dihasilkan dari sabun cair, shampo atau sabun cuci piring cair, tetapi busa yang dihasilkan cepat pecah dan tidak awet. Agar busa yang dihasilkan lebih kuat dan awet cairan sabun tadi kita campurkan dengan Gliserin dengan perbandingan yang sama.
Busa dapat dihasilkan dari sabun cair, shampo atau sabun cuci piring cair, tetapi busa yang dihasilkan cepat pecah dan tidak awet. Agar busa yang dihasilkan lebih kuat dan awet cairan sabun tadi kita campurkan dengan Gliserin dengan perbandingan yang sama.
cairan foam agent buatan sendiri
Tetapi anda juga bisa menggunakan cairan gelembung mainan anak-anak sebagai gantinya. Untuk jelasnya anda dapat mempelajarinya Disini
2.Busa yang banyak. Busa yang digunakan adalah buih dari sabun tadi yang berukuran kecil-kecil dan seragam, anda dapat membuat busa dengan menggunakan aerator aquarium
yaitu alat yang di pakai untuk menghasilkan gelembung udara di aquarium ikan. Aerator yang digunakan harus lengkap dengan selang dan batu pemecah gelembungnya.
Gunakan botol air mineral ukuran besar yang diisi dengan cairan sabun 50 ml dan Gliserin sebanyak 50 ml ditambah air 900 ml. Masukkan batu pemecah gelembung
kedalam botol tadi lalu sumbat dengan sikat botol untuk menyeragamkan ukuran busa yang dihasilkan. masukkan botol kedalam ember besar sebagai tempat menampung busa yang keluar dari botol,
sebagian busa lama-kelamaan akan menjadi cair kembali dan dapat digunakan lagi untuk membuat busa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Disini
yaitu alat yang di pakai untuk menghasilkan gelembung udara di aquarium ikan. Aerator yang digunakan harus lengkap dengan selang dan batu pemecah gelembungnya.
Gunakan botol air mineral ukuran besar yang diisi dengan cairan sabun 50 ml dan Gliserin sebanyak 50 ml ditambah air 900 ml. Masukkan batu pemecah gelembung
kedalam botol tadi lalu sumbat dengan sikat botol untuk menyeragamkan ukuran busa yang dihasilkan. masukkan botol kedalam ember besar sebagai tempat menampung busa yang keluar dari botol,
sebagian busa lama-kelamaan akan menjadi cair kembali dan dapat digunakan lagi untuk membuat busa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Disini
3.Semen dan Gypsum. Untuk pembuatan bata ringan diperlukan 3 bagian semen
dan 1 bagian Gypsum, serta air. diperlukan 2 wadah yang berbeda untuk digunakan mengaduk semen dan Gypsum. Pertama aduk 3 bagian semen dengan air agar menjadi bubur semen agak kental
, masukkan busa sabun lalu aduk sampai rata tambahkan busa sampai adukan tadi tercampur rata dengan busa dan mengembang 4 - 5 kali ukuran semula.
Diamkan sebentar adukan semen tadi lalu kita campurkan 1 bagian Gypsum dengan air
dan diaduk rata hingga menjadi bubur yang agak encer, masukkan adukan Gypsum kedalam adukan semen yang bercampur busa lalu di aduk secepatnya sehingga membentuk adonan yang rata.
Campuran semen, busa dan Gypsum tersebut segera di masukkan kedalam cetakan dan diratakan. Campuran ini harus secepatnya dipakai karena Gypsum cepat sekali mengeras
hal ini menolong agar busa/buih tidak sempat pecah dan udara terperangkap di dalam bata ringan yang kita buat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Disini
dan 1 bagian Gypsum, serta air. diperlukan 2 wadah yang berbeda untuk digunakan mengaduk semen dan Gypsum. Pertama aduk 3 bagian semen dengan air agar menjadi bubur semen agak kental
, masukkan busa sabun lalu aduk sampai rata tambahkan busa sampai adukan tadi tercampur rata dengan busa dan mengembang 4 - 5 kali ukuran semula.
Diamkan sebentar adukan semen tadi lalu kita campurkan 1 bagian Gypsum dengan air
dan diaduk rata hingga menjadi bubur yang agak encer, masukkan adukan Gypsum kedalam adukan semen yang bercampur busa lalu di aduk secepatnya sehingga membentuk adonan yang rata.
Campuran semen, busa dan Gypsum tersebut segera di masukkan kedalam cetakan dan diratakan. Campuran ini harus secepatnya dipakai karena Gypsum cepat sekali mengeras
hal ini menolong agar busa/buih tidak sempat pecah dan udara terperangkap di dalam bata ringan yang kita buat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Disini
4. Cetakan digunakan untuk membentuk mortar sesuai dengan keinginan
Setiap bata memerlukan 1 cetakan dan memerlukan waktu 4 - 6 jam baru dapat dikeluatkan dari cetakan,
kurang dari waktu tersebut bata ringan akan hancur atau masih lengket dicetakan.
Setelah cetakan dibuka bata ringan didiamkan selama 8-12 jam agar kering dan baru dapat dipindahkan ke tempat lain. Untuk menunggu semen mengeras diperlukan waktu 72 jam atau 3 hari dan setiap hari disiram tiap pagi agar semen pada bata ringan menjadi kuat. Untuk jelasnya dapat dilihat Disini
Setiap bata memerlukan 1 cetakan dan memerlukan waktu 4 - 6 jam baru dapat dikeluatkan dari cetakan,
kurang dari waktu tersebut bata ringan akan hancur atau masih lengket dicetakan.
Setelah cetakan dibuka bata ringan didiamkan selama 8-12 jam agar kering dan baru dapat dipindahkan ke tempat lain. Untuk menunggu semen mengeras diperlukan waktu 72 jam atau 3 hari dan setiap hari disiram tiap pagi agar semen pada bata ringan menjadi kuat. Untuk jelasnya dapat dilihat Disini
Demikian proses pembuatan bata ringan dan hasilnya dapat di bandingkan dengan jenis bata yang lain, beberapa sifat bata ringan ini yaitu memiliki berat yang sangat ringan di banding bata lain dengan ukuran yang sama, menyekat panas dari luar, cepat proses produksinya serta ongkos produksi yang ringan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
SELINGAN Ini sebenarnya adalah foto lama cuma baru sempat di posting. Sekali-kali guru dan staf yang bertugas sebagai petugas upacara be...
-
Berhubung tadi ada guru yang ingin mewarna beberapa pola pengubinan sederhana untuk kelas 1, namun setelah dicari di google tidak nemu yang ...
-
BATERAI DARI SABUN MANDI Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar kelas VI (enam) Semester 2 (dua) tentang sumber energi...
-
Cat Tembok Sederhana Terkadang kita ingin memberikan warna yang menarik dan menyenangkan suasana rumah ataupun barang kita miliki. Salah ...